Blackberry Bellagio - Onyx III Bikin Heboh
Blackberry 9790 Bellagio menjadi perangkat termutakhir dari Research in Motion (RIM) di penghujung tahun 2011. Yang membuat kita bangga, Indonesia menjadi tempat peluncuran perdana Blackberry tersebut di dunia.
Dengan segala kecanggihan yang ditawarkan, Bellagio yang kadang disebut sebagai Blackberry Onyx III ini juga sempat menimbulkan kericuhan akibat antrian diskon 50 persen pembelian Bellagio di Jakarta pada Jumat (25/11/2011) lalu.
Dengan segala kecanggihan yang ditawarkan, Bellagio yang kadang disebut sebagai Blackberry Onyx III ini juga sempat menimbulkan kericuhan akibat antrian diskon 50 persen pembelian Bellagio di Jakarta pada Jumat (25/11/2011) lalu.
Terlepas dari kehebohan di luar perangkatnya, berikut review kehebohan di dalam perangkat Blackberry Bellagio dari Kompas.com:
Paket Pembelian: Dalam paket pembelian, Blackberry Bellagio berisi 1 unit BlackBerry 9790, baterai original tipe JM-1, Handsfree, charger, kabel data microUSB, buku panduan bahasa Indonesia dan juga kartu garansi.
Desain Mewah
Bellagio memiliki ketebalan 11,4 mm, jauh di bawah pendahulunya Blackberry Onyx II / Bold 9780 (15 mm) atau Onyx I / Bold 9700 (14 mm). Beratnya pun hanya 107 gram, lebih ringan dari Onyx I (136 gram) dan Onyx II (122 gram). Jika ditaruh di saku, tidak akan kelihatan seperti sedang mengantongi ponsel. Bahkan saat digenggam, ponsel terasa ringan.
Dilihat sekilas, desain Onyx II tampak lebih mewah karena kesan stainless steel lebih mayoritas dibanding Bellagio. Tapi lekukan Onyx III di bagian bawah yang lebih dirampingkan membuatnya tidak kalah elegan.
Satu hal yang menarik, letak memori eksternal tidak di bawah baterai, sehingga memungkinkan mengganti atau mencopot kartu memori tanpa mencabut baterai.
Keypad: Susunan empat tombol di samping trackpad Bellagio dibuat secara terpisah dan dibuat lebih menonjol. Jajaran keypad Onyx III tampak lebih kecil sedikit dibanding Onyx II terutama keypad di bagian tepi, tapi keypad Onyx III jauh lebih empuk.
Layar: Ukuran layar Bellagio 2,45 inci, sedikit lebih besar dibanding Onyx II (2,44 inci). Resolusinya sama-sama 480 x 360 pixel. Namun yang membedakan adalah layar sentuh yang full capacitive di Bellagio.
Kamera: Resolusinya tidak ada perbedaan dengan Onyx II yaitu 5MP autofokus dengan LED Flash, cuma ada perbaikan dalam fitur pendukung seperti face detection, image stabilizationhingga mode in door atau outdoor. Sayang, video yang dihasilkan hanya mendukung VGA, belum HD recording.
Koneksi: Bila Blackberry jenis lain menempatkan colokan microUSB dan charger di kiri ponsel, maka Bellagio menempatkan colokan di sisi bawah ponsel. Sedangkan kiri ponsel hanya ditempatkan headset jack 3,5 mm. Di kanan ponsel, cuma ada tombol volume dan kamera. Di sisi atas, ada tombol kunci (lock).
Browsing: Bellagio sudah dibekali prosesor Marvel Tavor MG1 1 GHz, lebih tinggi dibanding pendahulunya dan lebih responsif dalam browsing. Namun ketika sering dipakai browsing, baterai tiba-tiba panas hingga menembus bodi ponsel belakang dan jajaran keypad di depan ponsel. Agar normal, baterai ponsel harus dicabut dan didiamkan sebentar.
Baterai: Baterai yang disertakan berkapasitas 1.230 mAh. Setelah dipakai selama seminggu, rata-rata baterai hanya bertahan maksimal 10 jam. Bahkan jika lumayan sering dipakai untuk telepon, social media dan mengetik email maka baterai hanya bertahan maksimal 8 jam.
Kelebihan:
Dilihat sekilas, desain Onyx II tampak lebih mewah karena kesan stainless steel lebih mayoritas dibanding Bellagio. Tapi lekukan Onyx III di bagian bawah yang lebih dirampingkan membuatnya tidak kalah elegan.
Satu hal yang menarik, letak memori eksternal tidak di bawah baterai, sehingga memungkinkan mengganti atau mencopot kartu memori tanpa mencabut baterai.
Keypad: Susunan empat tombol di samping trackpad Bellagio dibuat secara terpisah dan dibuat lebih menonjol. Jajaran keypad Onyx III tampak lebih kecil sedikit dibanding Onyx II terutama keypad di bagian tepi, tapi keypad Onyx III jauh lebih empuk.
Layar: Ukuran layar Bellagio 2,45 inci, sedikit lebih besar dibanding Onyx II (2,44 inci). Resolusinya sama-sama 480 x 360 pixel. Namun yang membedakan adalah layar sentuh yang full capacitive di Bellagio.
Kamera: Resolusinya tidak ada perbedaan dengan Onyx II yaitu 5MP autofokus dengan LED Flash, cuma ada perbaikan dalam fitur pendukung seperti face detection, image stabilizationhingga mode in door atau outdoor. Sayang, video yang dihasilkan hanya mendukung VGA, belum HD recording.
Koneksi: Bila Blackberry jenis lain menempatkan colokan microUSB dan charger di kiri ponsel, maka Bellagio menempatkan colokan di sisi bawah ponsel. Sedangkan kiri ponsel hanya ditempatkan headset jack 3,5 mm. Di kanan ponsel, cuma ada tombol volume dan kamera. Di sisi atas, ada tombol kunci (lock).
Browsing: Bellagio sudah dibekali prosesor Marvel Tavor MG1 1 GHz, lebih tinggi dibanding pendahulunya dan lebih responsif dalam browsing. Namun ketika sering dipakai browsing, baterai tiba-tiba panas hingga menembus bodi ponsel belakang dan jajaran keypad di depan ponsel. Agar normal, baterai ponsel harus dicabut dan didiamkan sebentar.
Baterai: Baterai yang disertakan berkapasitas 1.230 mAh. Setelah dipakai selama seminggu, rata-rata baterai hanya bertahan maksimal 10 jam. Bahkan jika lumayan sering dipakai untuk telepon, social media dan mengetik email maka baterai hanya bertahan maksimal 8 jam.
Kelebihan:
- Ringan, tipis, gampang ditenteng
- Prosesor Marvel Tavor MG1 1 GHz (browsing lebih cepat, apalagi di jaringan 3G)
- Kapasitas memori internal lebih longgar, 8GB
- Layar sentuh capacitive
- Keypad lebih empuk, meski ukurannya lebih kecil
- Blackberry OS 7.0
Kekurangan:
- Baterai hanya bertahan maksimal 8-10 jam
- Video recording belum mendukung High Definition
- Keypad yang kecil akan menyulitkan bagi pengguna dengan jari besar
- Desain kalah mewah bila dibanding Onyx II
- Harga Rp 4,6 juta, lebih mahal dari Onyx II tapi lebih murah dibanding Dakota
Posted by Unknown
on 9:49 AM. Filed under
BlackBerry,
National,
New Product
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response