Dana Asing Keluar Penyebab IHSG Ambruk Hari Ini
"Menurut saya IHSG terkoreksi secara global. Di regional Asia kita lihat hampir semua pasar terkoreksi seperti IHSG. Penyebab utama adalah membaiknya ekonomi AS meski masih terdapat beberapa faktor risiko. Ini menyebabkan 'flight to quality' dari aset-aset di negara emerging market termasuk Indonesia," tutur Hartadi.
Namun menurut Hartadi, koreksi yang terjadi pada IHSG ini hanya bersifat sementara untuk mengambil keuntungan saja atau profit taking. Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup terpuruk poin 152 poin ke level 3.400. Investor asing melakukan aksi jual RP 1,63 triliun.
Di pasar saham para investor sudah mulai khawatir terhadap penurunan indeks yang terjadi. Inflasi yang tinggi karena harga pangan menjadi concern utama para investor pasar modal. Apalagi pemerintah cukup kewalahan menangani kenaikan harga pangan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Hartadi mengatakan sentimen inflasi saat ini dipicu oleh harga minyak dunia yang bakal mendorong kenaikan harga BBM. "Di Indonesia kan BBM sebagian besar sudah tidak disubsidi," jelas Hartadi.
Hartadi mengatakan, apabila sudah ada tanda-tanda inflasi inti meningkat, BI tak ragu menaikkan BI Rate.
"Apabila sudah terlihat tanda-tanda inflasi inti meningkat, BI tidak akan ragu-ragu lagi menaikkan BI Rate untuk merespon bahwa kita tidak suka dengan meningkatnya tekanan inflasi apapun penyebabnya," tukas Hartadi.