|

Bakrie Brothers Kantongi Utang Rp 26 Triliun


Total utang PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sepanjang triwulan III-2010 tercatat Rp 26,64 triliun, atau naik hampir 70% yakni tepatnya 69,68% dibanding periode yang saham tahun lalu, Rp 15,704 triliun. Peningkatan utang BNBR tersebut melengkapi kinerja keuangan perseroan, yang mencatat rugi Rp 565,986 miliar pada triwulan III-2010.

Seperti disebutkan dalam laporan keuangan BNBR yang dikutip detikFinance di Jakarta, Rabu (1/12/2010), total utang perseroan dari Januari-September 2010 mencapai Rp 26,64 triliun. Nilai utang perseroan meningkat drastis dari tahun lalu, Rp 15,704 triliun.
Hampir seluruh pos utang lancar atau tidak lancar mengalami peningkatan. Namun, pemicu kenaikan total utang BNBR yang paling signifikan terjadi pada pos beban yang masih harus dibayar. Dimana pada pos ini terjadi lonjakan nilai, dari Rp 397,827 miliar menjadi Rp 2,525 triliun.

Utang lancar perseroan pun meningkat 112,6% dari Rp 4,333 triliun menjadi Rp 9,212 triliun di triwulan III-2010. Dan pada utang tidak lancar juga terjadi kenaikan 53,26% dari Rp 11,371 triliun menjadi Rp 17,428 triliun. Akhirnya total utang perseroan mencapai Rp 26,64 triliun.

Beban bunga menjadi momok BNBR dari sisi kinerja laba/rugi. Dimana hingga September 2010, perseroan mencatat rugi bersih Rp 565,986 miliar, atau naik tujuh kali lipat dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu, Rp 67,619 miliar. Rugi bersih perseroan juga meningkat signifikan, dibanding semester I-2010, yang sebesar Rp 302,78 miliar.

Memang pos pendapatan bersih induk usaha Bakrie 7 ini naik dari Rp 5,329 triliun menjadi RP 9,284 triliun. Laba kotorpun sejatinya meningkat dari Rp 2,672 triliun menjadi Rp 3,151 triliun. Namun akibat lonjakan beban bunga bersih, dari RP 270,392 miliar menjadi Rp 1,462 triliun menyebabkan kinerja perseroan langsung merugi.

"Beban bunga konsolidasi BNBR meningkat menjadi Rp1,46 triliun sehingga perseroan mencatatkan rugi bersih senilai Rp 565,9 miliar," ujar Bobby dalam siaran persnya pekan lalu.

Bobby menambahkan, beban keuangan BNBR juga mengalami kenaikan secara konsolidasi dari anak usaha, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Tercatat total utang BTEL naik tipis dari Rp 4,523 triliun menjadi Rp 5,35 triliun. Sedangkan utang UNSP naik 193% menjadi Rp 15,063 triliun, dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 5,12 triliun.

BNBR pada akhir pekan lalu mengumumkan kerugian Rp 565,9 miliar pada kuartal III-2010, padahal pada periode yang sama tahun lalu perusahaan ini tercatat masih untung Rp 40,48 miliar. Presiden Direktur BNBR Bobby Gafur Umar mengatakan, kerugian ini dialami karena beban bunga utang di kuartal III-2010 meningkat menjadi Rp 1,46 triliun. Namun dalam siaran pers pekan lalu, tidak disebutkan jelas berapa nilai utangnya.

Source : Detikfinance.com

Posted by Unknown on 8:29 AM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response