|

Sang Pencerah Film Baru Tentang KH Ahmad Dahlan


FILM Sang Pencerah , karya terbaru sutradara Hanung Bramantyo, mengangkat kisah ulama KH Ahmad Dahlan. Sosok yang semasa kecil bernama Muhammad Darwisy ini, tidak saja sebagai seorang tokoh terkenal dan dikagumi rakyat Indonesia, tapi juga seorang tokoh pahlawan nasional.
Film ini akan beredar serentak pada, Rabu, (8/9) mendatang dalam rangka menyambut Hari Raya Iedul Fitri 1431 H.

Sang Pencerah menampilkan bintang Lukman Sardi sebagai pemeran KH Ahmad Dahlan, Zaskia Adya Mecca (Nyai Ahmad Dahlan), Ikranegara (Kyai Abu Bakar), Sujiwo Tejo, Giring Nidji (Sudja, murid Ahmad Dahlan) dan sejumlah artis pendukung lain seperti Joshua Suherman yang berperan sebagai tokoh Hisyam muda.
“Saya dan teman-teman di Muhamadiyah sudah lama sekali berharap ada yang bikin film dan sebenarnya sudah ada rencana dari sutradara lain yang ingin membuat film ini sampai akhirnya Mas Hanung yang mempunyai obsesi yang sama dengan kita dan mewujudkan ini,” kata Dien Syamsuddin, Ketua PP Muhamadiyah
“Ini akan semakin mencerahkan warga Muhamadiyah dan tentunya juga pencerahan bagi bangsa,” katanya seraya mengimbau seluruh warga Muhamadiyah mendukung dengan menonton film ini di bioskop-bioskop.
Hanung Bramantyo, sutradara film ini, sebelumnya membuat Ayat-ayat Cinta dan Perempuan Berkalung Sorban menjadi tontonan spesial karena tema dan ceritanya yang kas. Bernuansa Islami. Sejauh ini tak banyak film nasional yang mengangkat kisah perjuangan para ulama.
Sang Pencerah mengungkap perjuangan pendiri organisasi Muhammadiyah, yang kini dikenal sebagai organisasi keagamaan modern dan sangat berpengaruh di Tanah Air. Dalam perjalanan jati dirinya dia keluar dari pakem tradisi keulamaan pada masanya, sehingga kemudian dikenal sebagai sosok kontroversial.
Dalam usianya yang baru 21 tahun, pemuda Ahmad Dahlan telah membuat perubahan besar meski untuk itu menimbulkan keguncangan di kalangan santri dan ulama lain.
Dia sempat dituduh kafir karena mengubah arah kiblat sesuai arah kompas, membangun sekolah menggunakan bangku dan kursi seperti Belanda dan dekat dengan tokoh budaya Jawa, Budi Utomo.

Posted by Unknown on 6:34 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response