|

Franck Ribery dan Sidney Govou Terlibat dalam Skandal Sex Pelacur di Bawah Umur

Pemain sepakbola asal Perancis Frank Ribery, 27, dan Govou, 30, telah dipanggil ke hadapan hakim untuk diperiksa atas tuduhan skandal sex pelacur di sebuah klub malam Paris yang mempekerjakan perempuan di bawah umur (digolongkan anak-anak).

Kasus ini telah menjadi top news di banyak negara, Berita tentanga perilaku beberapa pemain Nasional Perancis yang telah melakukan pesta sex di sebuah klab malam di Paris, dan diberitakan setidaknya satu orang telah melakukan hubungan seks dengan pelacur di bawah usia 18 tahun.

Menurut aturan Hukum Perancis ini merupakan sebuah pelanggaran yang dapat diancam hukuman sampai tiga tahun penjara. Pemain disebutkan namanya mengakui tidur dengan gadis itu, tetapi mengatakan dia sangat yakin wanita tersebut bukanlah anak-anak.

Hakim Yves Dando mengatakan ia telah berbicara dengan Ribery dan Govou, dan mereka adalah sebagai saksi, tetapi keterlibatan mereka dalam skandal seks ini merupakan suatu kejadian yang sangat buruk bagi Tim Nasional Perancis di saat ini dan di masa datang.

Tim ini sangat banyak dikritik di tahun lalu atas cara mereka untuk dapat lolos ke Piala Dunia (prestasi mereka sangat tidak mulus), dan mereka telah diuntungkan dengan gol dari bantuan tangan Thierry Henry, untuk dapat menyingkirkan Irlandia di babak play off dan memastikan pergi ke Afrika Selatan (kontestan piala dunia), di mana kompetisi ini akan dimulai pada bulan Juni 2010.

Ribery bergabung dengan klub Jerman Bayern Munich dengan harga lebih dari 25 juta pound pada tahun 2007, dan telah sering dikaitkan dengan kepindahannya ke Chelsea.
Dia dianggap sebagai pemain terbaik Perancis saat ini , dan di menjadi bagian dari team Perancis yang mencapai final Piala Dunia di Jerman empat tahun lalu.

Ribery masuk Islam untuk menikah dengan istri Prancis Aljazair, Wahiba. Pasangan ini memiliki dua anak perempuan.

Govou, seorang pemain sayap dari klub Lyons, dan saat menjadi semi-finalis Champions Cup, status single, namun memiliki putri berusian lima tahun dengan mantan pacarnya, Pascale.

Sophie Bottai, pengacara Ribery, mengatakan: "Klien saya dipanggil sebagai saksi, tetapi tidak terlibat langsung dalam hal ini. Itu. demikian juga disampaikan Lawyer
Govou, juga menyangkal kliennya telah melakukan kesalahan.


Jean-Pierre Escalettes, presiden Federasi Sepakbola Prancis, mengatakan: "Sebuah penyelidikan sedang berlangsung. Tidak ada lagi yang harus kukatakan pada saat ini", Pimpinan sepakbola Perancis ini seakan-akan kehilangan kata-kata dalam menanggapi kasus ini.

Sebagai catatan, Perancis memenangkan Piala Dunia pada tahun 1998, dengan sebuah tim sepak bola yang sangat dihormati oleh seluruh masyarakatnya. Perancis dikenal sebagai team yang sangat majemuk (dari sisi agama, etnis dan budaya), banyak pemain perancis yang beragama Muslim dan banyak dari latar belakang Karibia Afrika, ini telah menjadikan Perancis identik dengan Team Multikultural.

Posted by Unknown on 12:06 AM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response