Barcelona di Permalukan Inter Milan 1-3
Inter Milan sudah hampir berada di final Liga Champions, setelah mereka sukses mempermalukan juara bertahan Barcelona 3-1 di leg pertama semifinal Liga Champions, Selasa atau Rabu (21/4/2010) dini hari WIB. Sebuah modal besar untuk bertandang ke kandang Barcelona di leg-2 nanti.
Meski masih ada leg kedua, di Camp Nou, pekan depan, hasil ini sangat jelas melebarkan jalan Inter ke final. Sementara, Barcelona terancam terseret tradisi bahwa juara bertahan tak pernah bisa memperthankan gelarnya sejak format Liga Champions 1992.
Bermain di kandang sendiri, Inter sebetulnya sempat tertekan di awal laga. Selama sekitar sepuluh menit pertama, mereka nyaris tak bisa berbuat lain selain bertahan. Meski begitu, Inter mampu menjaga fokus sehingga bisa mencegah Barcelona menyelipkan ancaman ke gawang Julio Cesar.
Sekitar menit ke-15, Inter berhasil menguasai bola dan langsung melancarkan serangan. Untuk mengatasi pressing Barcelona, mereka memainkan umpan-umpan panjang dari berbagai sisi lapangan. Meski tak mudah, mereka berhasil menciptakan sejumlah peluang emas.
Pada menit ke-19, misalnya, Eto'o melepaskan tembakan akurat ke gawang Barcelona, yang sayangnya bisa ditepis Valdes. Bola kemudian mental ke arah Diego Milito, yang langsung melepaskan tembakan ke gawang, yang sayangnya melenceng dari sasaran.
Selanjutnya, Inter kehilangan bola dan itu dimanfaatkan Barcelona untuk membangun serangan cepat. Inter terlambat mewaspadai kemungkinan ini dan terpaksa melihat gawang Cesar dibobol Pedro pada menit ke-20.
Gol bermula dari pergerakan Maxwell di sektor kanan pertahanan Inter Milan. Ia menembus kotak penalti dan melepaskan umpan ke silang tengah, yang disambut Pedro dengan sebuah tendangan keras yang bersarang di tengah gawang Julio Cesar.
Gol itu tak memberikan Inter pilihan selain menyerang. Dengan berbagai variasi umpan, mereka berusaha mengatasi benteng Barcelona. Meski tak mudah, mereka berhasil menciptakan sejumlah peluang emas.
Pada menit ke-22, Lucio berhasil menanduk umpan Sneijder ke arah gawang. Namun, bola masih melenceng dari sasaran.
Empat menit berselang, giliran Milito yang kembali mendapat kesempatan menyamakan kedudukan. Dari sektor kanan pertahanan Barcelona, ia melepaskan tembakan ke arah tiang jauh, yang sayangnya, melenceng dari sasaran dan keluar lapangan.
Kegagalan tak membuat Inter putus asa. Sebaliknya, mereka semakin ngotot melakukan serangan. Ketekunan itu akhirnya membuahkan gol penyama kedudukan dari kaki Sneijder di menit ke-30.
Dalam keadaan nyaris tak terkawal di sekitar kotak penalti, Sneijder menyepak umpan Diego Milito tepat ke tengah gawang Barcelona. Bola sempat mengenai kaki Valdes, sebelum akhirnya mendesak jaring gawang.
Tak mau terus tertekan, Barcelona mencoba mengonsolidasikan permainan yang sempat berantakan akibat serbuab lawan yang bertubi-tubi, dengan penguasaan bola dan menurunkan tempo permainan.
Usaha Barcelona berhasil memaksa Inter menurunkan tensi serangannya. Namun, Barcelona tetap tak bisa leluasa dan optimal melakukan serangan karena Inter tampak siap menunggu momen melakukan serangan balik.
Tak mau ambil risiko, Barcelona mempertahankan posisinya. Meski kemudian gagal mencetak gol, mereka berhasil meredam ancaman Inter. Skor 1-1 pun bertahan sampai peluit turun minum berbunyi.
Memasuki babak kedua, Barcelona kembali mencoba memainkan penguasaan bola. Tak mau terjebak, pemain-pemain Inter bergerak agresif mengejar dan berusaha merebut bola.
Hasilnya, selain berhasil merusak penyerangan Barcelona, Inter juga berhasil menyelipkan sejumlah serangan balik yang berujung gol kedua dari kaki Maicon pada menit ke-47.
Gol bermula dari pergerakan Milito di sektor kiri pertahanan Barcelona. Ia kemudian melepaskan umpan kepada Maicon di depan mulut gawang, yang langsung menyepak bola masuk ke gawang Valdes.
Meski tertinggal, Barcelona berusaha mempertahankan tempo permainan. Mengandalkan kemampuan individu, Barcelona mulai mencecar pertahanan Inter. Hasilnya, di menit ke-53 dan ke-54 melalui Messi dan Busquets, Barcelona memaksa Cesar meregangkan otot-otot dada dan tangannya.
Sayang, tak satu pun berhasil mengoyak gawang Inter. Sementara tembakan jarak jauh Messi diblok Cesar, tandukan Busquets juga mental oleh kebasan tangan Cesar.
Barcelona belum menciptakan ancaman baru ketika Inter Milan menyentak dengan sebuah serangan cepat yang berujung gol ketiga dari kepala Milito pada menit ke-60.
Gol bermula dari umpan Samuel Eto'o di sisi kiri pertahanan Barcelona kepada Sneijder di tengah kotak penalti. Melihat Valdes bergerak menghampirinya, Sneijder menyundul bola kepada Milito di depan gawang, yang langsung menanduk bola masuk ke jala Barcelona.
Setelah itu, San Siro diguncang seruan Interisti yang mengelu-elukan Milito. Moral serdadu Inter pun melambung dan semakin bersemangat melakukan tekanan kepada Barcelona.
Namun, Barcelona tak lagi mau termakan taktik Inter. Menyadari lemahnya sektor pertahanan sebelah kiri, Barcelona memasukkan Eric Abidal menggantikan Zlatan Ibrahimovic untuk melapis Maxwell di menit ke-62.
Gempuran Barcelona memang sedikit berkurang. Namun, pertahanan mereka mengalami peningkatan kualitas dan cukup efektif meredam serangan lawan.
Setelah beradaptasi dengan perubahan itu, Barcelona kembali mencoba melancarkan serangan pada menit ke-70. Melihat itu, Jose Mourinho menyegarkan pasukannya dengan memasukkan Cristian Chivu menggantikan Maicon di menit ke-73.
Dua menit berselang, Mourinho terpaksa memasukkan Mario Balotelli untuk menggantikan Milito yang tampaknya mengalami cedera.
Perubahan itu merusak permainan Inter Milan. Hal ini dimanfaatkan Barcelona untuk untuk menggencarkan serangan dari berbagai sisi lapangan. Melalui Pedro, Messi, dan Keita di menit ke-77, ke-79, dan ke -80. Namun, ketiga eksekusi itu mentah di tangan Cesar.
Inter belum memberikan ancaman serius ketika di menit ke-86, Gerard Pique nyaris mencetak gol kedua Barcelona. Namun, tembakannya berhasil diblok oleh Lucio.
Memasuki masa injury time, giliran Pedro yang nyaris membobol gawang Inter. Namun, tendangan sepedanya dari tengah kotak penalti, juga terlalu mudah bagi Cesar.
Tak mau buang waktu, Barcelona terus melakukan serangan. Namun, akhirnya mereka harus terpaksa menerima kenyataan pulang ke Barcelona membawa kekalahan 1-3.
Sepanjang pertandingan, Barcelona menguasai bola sebanyak 71 persen dan melepaskan enam tembakan tepat ke gawang dari sepuluh usaha. Sementara itu, Inter membuat empat peluang emas dari sembilan percobaan.
Susunan pemain:
Inter: 12-Julio Cesar; 4-Javier Zanetti, 25-Walter Samuel, 6-Ferreira Lucio, 13-Maicon (26-Cristian Chivu 73); 19-Esteban Cambiasso, 8-Thiago Motta; 27-Goran Pandev (5-Dejan Stankovic 56), 10-Wesley Sneijder, 9-Samuel Eto'o; 22-Alberto Diego Milito (45-Mario Balotelli 75)
Barcelona: 1-Victor Valdes; 19-Maxwell, 5-Carles Puyol, 3-Gerard Pique, 2-Daniel Alves; 15-Seydou Keita, 16-Sergi Busquets, 6-Xavi; 17-Pedro, 9-Zlatan Ibrahimovic (22-Eric Abidal 62), 10-Lionel Messi
The Short Second Life of Bree Tanner: An Eclipse Novella (Twilight Saga)