|

Salinan Pidato Aburizal Bakrie

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, Jumat malam, 5 Maret 2010 menyampaikan pidato di depan para kader Golkar. Dalam pidatonya, Aburizal juga menanggapi pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal kasus Century.

Berikut pidato lengkap yang disampaikan Aburizal Bakrie :

"Yang saya hormati saudara Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bapak Akbar Tandjung, saudara Wakil Ketua, saudara Agung Laksono, dan saudara Theo Sambuaga, Wakil Ketua DPR RI saudara Priyo Budi Santoso, Ketua Fraksi Setya Novanto dan seluruh anggota Fraksi Golkar yang ada di DPR RI, hadirin sekalian yang saya muliakan.

Pertama-tama saya ingin memberikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya pada saudara-saudara yang tergabung dalam keluarga Fraksi Partai Golkar di DPR Republik Indonesia. Saudara-saudara telah menunjukkan komitmen yang teguh serta upaya yang sungguh-sungguh dalam menjalankan amanah sebagai wakil rakyat.

DPR adalah sebuah lembaga terhormat, sebuah lembaga yang mengejawantahkan kehendak rakyat. The will of the power of the people yang kita junjung tinggi. Oleh karena itu tugas saudara-saudara adalah tugas yang mulia. Sebuah tugas yang pencapaiannya turut menentukan masa depan negeri yang kita cintai ini. Saya berikan apresiasi yang tinggi bagi saudara-saudara.

Tetapi tentunya tidak lupa juga kita juga harus memberi apresiasi yang sama tingginya kepada anggota dewan dari fraksi-fraksi lainnya tidak terkecuali. Parlemen adalah rumahnya seluruh rakyat, milik seluruh rakyat, dan karena itu kita harus sampaikan juga salam hormat kepada seluruh partai dan elemen yang mewakili spektrum keragaman dari masyarakat kita.

Sengaja saya meminta kita berkumpul di sini malam ini. Seluruh keluarga besar Partai Golkar dan anggota –anggota DPP Partai Golkar. Dengan berakhirnya Pansus dan Pleno Bank Century, DPR kini memasuki masa-masa reses sebulan ini. Sebagai anggota dewan saudara-saudara akan turba turun ke bawah. Ke berbagai daerah mengunjungi dan menyapa masyarakat.

Acara malam ini saya harapkan bisa menjadi bekal saudara-saudara dalam menjalankan tugas-tugas di daerah-daerah. Lakukanlah tugas itu sebaik-baiknya. Indonesia adalah suatu negeri yang luas dengan keragaman dan kebinekaan yang hampir tiada tandingannya.

Bangunlah pengertian yang baik terhadap hidup dan kehidupan dari masyarakat kita.

Bagaimana membangun sekolah yang baik, bagaimana mengatasi kesulitan ekonomi mereka, bagaimana membangun jalan dan parasarana di tempat mereka. Begitu banyak hal-hal yang saudara-saudar bisa dalami. Begitu banyak yang harus dilakukan untuk membantu dan menolong rakyat kita di berbagai daerah.

Melalui Fraksi Golkar di DPR kita usulkan kepada pemerintah agar usulan-usulan kebijakan yang saudara-saudara dapat di daerah dapat menjadi usulan kebijakan bagi pembangunan Indonesia. Jika semua itu bisa kita lakukan, maka kita bisa berkata bahwa posisi dan jabatan yang dititipkan kepada kita, harapkan yang dikirimkan kepada kader-kader Partai Golkar adalah posisi dan jabatan yang amanah.

Power has a purpose, kekuasaan harus memiliki tujuan, dan dengan bangga kita bisa berkata bahwa di Golkar, dengan Partai Golkar posisi dan jabatan tersebut sungguh-sungguh ditujukan pada perbaikan kesejahteraan rakyat. Sungguh-sungguh ditujukan untuk menciptakan negeri yang membanggakan bagi kita semua.

Saudara-saudara sekalian dan hadirin sekalian yang saya hormati Dengan berakhirnya Pansus dan Pleno Bank Century, saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa soal yang pelik ini sudah memasuki wilayah hukum. Proses hukum harus berjalan baik tanpa intervensi politik.

Sebagaimana warga negera yang baik, kita menjunjung tinggi supremasi hukum. Biarkan proses ini berjalan dengan semestinya dengan kaidah-kaidah yang mengedepankan keadilan, mengedepankan fairness, dan azas praduga tidak bersalah.

Ada begitu banyak hikmah yang dapat kita petik dari proses panjang kasus Century ini. Protokol penanganan krisis ekonomi harus ditingkatkan, peraturan perbankan harus direvisi, manajemen dari Bank Indonesia direkomendasikan dibuat lebih professional, lebih transparan dan lebih bertanggungjawab, dan masih banyak lagi pelajaran lainnya. Indonesia harus terus memperbaiki diri, Indonesia harus terus belajar dari kekuarangan dan kelemahan di masa-masa lalu.

Oleh karena itu jika dengan semua pelajaran ini kita bisa tumbuh dan memperbaiki diri, memperbaiki hal yang harus kita perbaiki, maka proses panjang kasus Century yang baru saja lewat adalah sebuah proses yang bermanfaat.

Sebuah proses yang mungkin meletihkan, tetapi berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia. Salah satu manfaat yang dapat dibetik kita dapat memperbaiki hal tadi, sehingga tumbuh kepastian yang lebih baik. Baik bagi pengusaha, baik pemerintah, baik bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ekonomi pasti mengalami pasang dan surut. Ada kalanya roda perekonomian bahkan mengalami suatu deep down turn, krisis yang dalam dan cepat menyebar serta mengancam peri kehidupan umum.

Kita telah mengalami beberapa kali. Dengan adanya tingkat kepastian yang lebih tinggi maka tindakan yang cepat dan tegas dapat dilakukan tanpa menciptakan tanda tanya, kebingungan, dan juga tuduhan-tuduhan yang tidak perlu.

Pemerintah harus bertindak cepat dan tegas, apalagi dalam menghadapi situasi krisis. Karena itu dengan perbaikan dan peningkatan berbagai aturan perbankan, manajemen Bank Indonesia, serta perbaikan protokol dalamm menghadapi krisis, maka tindakan cepat dan tegas tersebut dapat lebih dipertanggungjawabkan, lebih transparan, serta lebih mudah medapat dukungan politik dari semua kalangan.

Sengaja saya sampaikan semua ini kepada saudara-saudara dari Fraksi Partai Golkar pada malam ini sebelum saudara-saudara terjun ke daerah-daerah dalam masa reses. Agar sikap partai kita dapat dimengerti oleh masyarakat secara utuh. Jika ada pernyataan nantinya, jelakanlah permasalahan ini dan yakinkanlah bahwa komitmen partai Golkar adalah kemaslahatan bagi seluruh bangsa

Saudara saudara sekalian yang saya mulyakan, hadirin sekalian yang berbahagia

Partai Golkar sekarang harus melihat ke depan beyond Century. Semalam Presiden Republik Indonesia sudah menyampaikan pidato mengajak kita semua untuk bersama-sama memikirkan dan mengupayakan masa depan Indonesia yang lebih baik. Pesan ini kita sambut dengan tangan terbuka.

Setelah melewati gelora politik yang cukup intens, marilah kita sekarang menjadikan politik itu sebagai metode untuk membangun persamaan bukan untuk memperuncing perbedaan. Di dalam dinamika demokrasi yang semakin matang ada kalanya kita memang harus menempuh jalan yang agak berbeda. Tetapi ada kalanya pula kita harus bergandengan tangan melangkah bersama mencapai tujuan tujuan besar. Dan harus kita tekankan bahwa jikapun ada perbedaan, maka semua itu bukanlah suatu ungkapan permusuhan, tapi sebuah sikap yang mandiri sebuah bentuk komitmen masing-masih pihak untuk mencari kebenaran dan kebaikan.

Sebagaimana yang telah saya katakan pada ulang tahun Golkar pada bulan Oktober yang lalu, jika urusannya dalah masa depan Indonesia, jika soalnya adalah nasib negeri ini, maka Partai Golkar akan berdiri di garis terdepan utuk berkata; tidak ada kuning, tidak ada biru, tidak ada merah, tidak ada hijau, atau barangkali putih, yang ada adalah merah putih. Tidak ada partai dan kepentingan diri sendiri. Yang ada adalah kepentingan bangsa dan negara Republik Indonesia yang kita cintai ini.

Di hari-hari mendatang berbagai isu dan persoalan harus segera kita selesaikan. Poltik harus bisa memberi hasil kongkrit pada kesejahteraan rakyat. Politik harus bisa mempercepat bukan menghambat bagi pembangunan sekolah yang lebih baik, pembangunan jalan dan jembatan yang lebih baik, peningkatan ketahanan pangan, pembangunan rumah sakit, penanggulangan kemiskinan, penguatan usaha kecil dan menengah, dan lain sebagainya.

Demokrasi Indonesia memang terus mencari bentuk, tetapi masalah pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat adalah masalah yang mendesak. Kita harus bisa membuktikan bahwa demokrasi tidak menghambat tapi justru mempercepat dan memberi legitimasi yang kokoh pada pembangunan kita. Dia atas semua itu, kita harus mendorong terjadinya perubahan sikap yang lebih optimistis di dalam masyarakat kita. A Transformation of our state of mind.

Kita harus memandang dengan lebih optmis. Melihat dunia sebagai tantangan, sebagai kesempatan, bukan sebagai tantangan yang menakutkan. Dengan optimisme kita harus yain bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar sebuah bangsa yang mampu merebut dan memperjuangkan nasib yang lebih baik bagi putra-putri kita dari Sabang sampai Merauke.

Saudara-saudara sekalian. Akhirnya sebagai penutup saya ucapkan selamat bekerja dalam masa reses ini kepada saudara-saudara yang tergabung dalam keluarga besar Partai Golkar. Bertugaslah dengan baik, pelajarilah berbagai persoalan yang ada di daerah, dengarkan suara rakyat. Sebab suara mereka adalah suara Golkar dan suara bangsa kita dalam keseluruhan."

Posted by Unknown on 8:35 AM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response