Harga Minyak Jatuh ke Level US$ 65
Harga minyak mentah kembali anjlok. Bertambahnya stok minyak mentah, bensin, dan minyak heating yang menunjukkan resesi parah telah menghancurkan permintaan energi di Amerika Serikat (AS), Kamis 24 September 2009.
Harga minyak untuk pengiriman November jatuh US$3,08 (4,4 persen) menjadi US$65,89 per barel di New York Mercantile Exchange. Sebelumnya, harga minyak turun US$2,79 ke posisi US$68,97. Harga bensin dan minyak heating juga turun tajam. Sementara itu di London, minyak mentah Brent jatuh US$3,17 menjadi US$64,82.
Harga minyak selama beberapa bulan terakhir naik berkat melemahnya nilai tukar dolar AS dan menguatnya pasar ekuitas. Namun analis dari PFGBest, Phil Flynn, mengatakan faktor-faktor fundamental terlalu sukar untuk tidak diperhatikan.
Pemerintah AS pada Rabu lalu menunjukkan data peningkatan suplai minyak yang sebelumnya tidak diperkirakan. Permintaan terhadap minyak mentah jatuh sebesar 3 persen, dan stok bensin naik lebih dari 5 juta barel.
Namun, dolar AS tetap mempengaruhi harga karena bila nilai tukar dolar melemah, maka harga minyak mentah yang diperdagangkan dengan dolar akan semakin murah.
Investor mengamati pembukaan pertemuan dua hari 20 pemimpin negara terkuat dunia (G-20) di Pittsburgh, AS. Kabar dari pertemuan tersebut bisa mempengaruhi nilai tukar dolar AS dan harga minyak.