Saham Sektor Properti Masih Menjanjikan
Penjualan emiten sektor properti diproyeksikan tetap bertumbuh tahun ini. Terkendalinya inflasi dan tren penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI rate) mendorong kinerja keuangan emiten properti tetap tumbuh.
Analis Credit Suisse Teddy Oetomo dalam risetnya menyebutkan, sektor properti dalam negeri juga akan diuntungkan oleh stabilnya tingkat inflasi serta tren penurunan tingkat suku bunga. Beberapa emiten yang tetap bertumbuh adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).
Dia menjelaskan, kinerja keuangan Bakrieland akan dikontribusikan oleh proyek Bakrie Tower, Legian Nirwana, dan tol Kanji Penjagan yang diproyeksikan rampung tahun ini. “Ketiga proyek tersebut menjadi katalis positif penguatan kinerja keuangan dan harga saham ELTY,” tulisnya dalam risetnya belum lama ini.
Analis Samuel Sekuritas Sonny John dalam risetnya beberapa waktu lalu menjelaskan, katalis positif penguatan kinerja keuangan sektor properti juga dikontribusikan aturan yang memperbolehkan asing secara langsung memiliki properti di Indonesia selama 90 tahun. Aturan ini akan positif terhadap Bakrieland, Ciputra Property, Ciputra Development, dan Lippo Karawaci.
Dia menambahkan, penguatan saham properti juga akan ditopang proyeksi penurunan tingkat suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR). Pasalnya, 70% penjualan properti menggunakan fasilitas KPR. Penguatan harga saham emiten properti juga akan didukung sekurititasasi KPR.
Sementara itu, analis BNI Securities Maxi Liesyaputra dalam risetnya menyebutkan, salah satu saham emiten yang menjanjikan adalah Bakrieland karena ditopang beragam portofolio pendapatan, seperti jalan tol. Hal tersebut memunculkan sentimen positif terhadap kinerjanya.
BNI Securities memiliki outlook positif terhadap potensi peningkatan kinerja perseroan tahun ini. “Kendati pasar properti secara keseluruhan turun sejak kuartal IV 2008 sampai kuartal I 2009, namun diprediksi semester II-2009 akan kembali pulih,” jelasnya.
BNI Securities memproyeksikan penjualan Bakrieland tahun ini senilai Rp 1,55 triliun dengan laba bersih Rp 240. Menurut dia, peningkatan kinerja keuangan akan dikontribusikan proyek Bakrie Tower, Legian Nirwana, dan tol Kanji-Penjagan yang rampung tahun ini. Diprediksi PER dan PBV saham ELTY ditargetkan masing-masing 6,7 kali dan 0,3 kali dengan target harga Rp 730 per saham dalam 12 bulan mendatang. Adapun PER industri tahun ini akan menjadi 16,8 kali dengan PBV mencapai 6,9 kali.
Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk siap menyalurkan pinjaman senilai Rp 800 miliar kepada Bakrieland melalui anak usahanya PT Bakrie Toll Road. Dana tersebut untuk pembangunan jalan tol Kanci-Pajagan. Selain itu, Bakrieland juga akan menawarkan sukuk ijarah I tahun 2009 senilai Rp 150 miliar. Dana hasil emisi akan dimanfaatkan untuk pengembangan proyek residensial anak perusahaan, fasilitas sentra UMKM, dan modal kerja