Polisi dan Kejaksaan Tak Serius Tangani Gayus
"Intervensi presiden menjadi penting dalam kasus ini.Presiden penting mendorong kejaksaan dan kepolisian untuk serius, kalau tidak (didorong) kejaksaan dan kepolisian takkan serius," kata Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM Zainal Abidin Mochtar, Sabtu (8/1/2011).
Dikatakan Zainal, bila uang menjadi alasan mudahnya Gayus bisa melenggang keluar ke mana-mana, sebenarnya mudah menyelesaikan. "Untuk menyelesaikannya tangkap orang yang dikasih uang, menutup pintu-pintu uangnya. Semuanya yang terkait dengan Gayus harus dikejar," kata Zaenal.
Selain itu pengaruh informasi juga sangat penting dalam membongkar kasus Gayus. Informasi yang dimaksud adalah informasi yang ada di tangan Gayus seperti jaksa nakal, polisi nakal, pengusaha nakal.
"Kalau informasi ini dibiarkan terus tanpa ditindaklanjuti, tidak ditangkap, maka tidak akan selesai. Satu-satunya cara adalah penegakan hukum dalam unsur tutup uangnya, tutup sumber uangnya, lalu kejar kasus ini sampai selesai," ujarnya.
Pasalnya, bila hal ini dibiarkan dan para 'pemain' tak dikejar sampai selesai Gayus akan terus mainkan uangnya dalam keadaan posisi apapun.
Terkait dugaan bahwa Gayus ke Luar Negeri untuk mengamankan aset, Zainal mengatakan, hal tersebut hanyalah rumor. Cara penanganan polisi yang tertutup terkesan manipulatif,
terkesan menyembunyikan, terkesan melindungi, maka rumor menjadi tinggi.
"Gayus itu ke sana karena apa? simpan uangnya kah atau ketemu orangkah, lagi-lagi yang ingin saya katakan transparansi penyelesaian perkaranya harus dikejar dan diselesaikan supaya kemudian rumor tidak menjadi tinggi," paparnya.
Lantas, bagaimana cara mengejar semua pelaku dan menarik semua pelaku? dia mencontohkan, misalnya pengakuan Gayus soal dia punya informasi tiga
perusahaan Bakrie. "Itu juga tidak ditindaklanjuti, Sehingga tentu saja membuat orang
mengatakan polisi nggak serius," kata Zaenal.