Obat Penghilang rasa sakit dapat meningkatkan Resiko Gangguan Pendengaran
Mengalami gangguan pendengaran sangatlah mengkhawatirkan, ternyata bahaya mengalami gangguan pendengaran dapat terjadi sebagai akibat dari seringnya kita meminum obat penghilang rasa sakit. Tanpa kita sadari bukan efek negatif dari seringnya meminum obat penghilang rasa sakit.
Dalam sebuah penelitian, pria yang secara teratur menggunakan analgesik melaporkan terjadinya penurunan kualitas pendengaran.
Baru-baru ini para peneliti melaporkan dalam American Journal of Medicine bahwa penggunaan asetaminofen lebih dari dua kali seminggu oleh orang-orang seperti menggandakan risiko gangguan pendengaran, penggunaan ibuprofen dan terkait non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) meningkatkan risiko oleh hampir dua - pertiga, dan teratur penggunaan aspirin meningkat dengan sekitar sepertiga.
Analgetik atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa meghalangi kesadaran. Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh. Anti-inflamasi adalah obat atau zat-zat yang dapat mengobati peradangan atau pembengkakan.
Studi pada hewan dan laporan anekdotal pada manusia telah menunjukkan bahwa dosis tinggi analgesik dapat mengganggu pendengaran, tetapi ada beberapa penelitian melihat penggunaan teratur dan tidak mempelajari acetaminophen (satu nama merek Tylenol), menurut penulis penelitian.
Dr Sharon G. Curhan dari Brigham and Women's Hospital di Boston dan rekan-rekannya meneliti 26.917 orang terdaftar di Health Professionals Follow-up Study. Usia mereka berkisar 40-75 di pendaftaran pada tahun 1986. Setiap dua tahun, orang-orang mengisi kuesioner tentang penggunaan berbagai obat-obatan, serta faktor-faktor gaya hidup lainnya.