Susunan Dewan Direksi Baru Pertamina 2010
Pemerintah, telah memilih dan menetapkan perombakan Direksi di PT Pertamina,
Tim Penilai Akhir (TPA) telah selesai melaksanakan uji kelayakan (fit and proper test) jajaran direksi PT Pertamina (Persero) yang baru. Presiden SBY akhirnya telah menyetujui nama-nama yang diajukan TPA.
Rencana jajaran Direksi PT Pertamina (Persero) akan dilantik pada pada Jumat (19/2/2010) pukul 14.00 WIB di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Perwira No. 10, Jakarta.
Adapun alasan dilakukan reorganisasi tersebut dilakukan karena program transformasi bisnis Pertamina dipandang masih berjalan lamban, padahal Pertamina merupakan BUMN yang memberikan kontribusi deviden dan pajak bagi negara dengan jumlah sangat signifikan.
Dengan dilakukan restrukturisasi organisasi diharapkan dapat membawa percepatan program-program transformasi selanjutnya.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan jajaran direksi Pertamina yang baru yaitu peningkatan produksi minyak dan gas bumi, peningkatan kehandalan pengelolaan kilang,peningkatan profesionalisme pengoperasian SPBU bersama mitra dengan peningkatan mutu layanan serta perubahan pola pikir dan budaya kerja untuk mendukung program transformasi.
Berikut profil-profil dari jajaran Direksi Pertamina.
Direktur Utama Pertamina: Galaila Karen Agustiawan
Perempuan kelahiran Bandung, 19 Oktober 1958 ini adalah lulusan Sarjana Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1978.
Karen merupakan perempuan pertama yang menempati posisi puncak di Pertamina sejak 5 Februari 2009 lalu menggantikan Ari H soemarno.
Karen memulai perjalanan karirnya di berbagai industri minyak dan gas, diantaranya Mobil Oil Indonesia (1984-1996) dan Halliburton Indonesia (2002-2006). Kemudian, tahun 2006 lalu barulah Karen bergabung bersama Pertamina sebagai Direktur Pertamina Hulu.
Karen Agustiawan dinilai masih layak menjabat Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero). Pasalnya, selama setahun menjadi Dirut, Karen sudah berprestasi meningkatkan lifting minyak dan membawa angin segar
dalam tubuh Pertamina.
"Saya juga ikut menilai dan saya sudah nyatakan pilihan. Bu Karen akan tetap di posisinya karena bu Karen bagus," ungkap Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh saat dihubungi detik Finance, Rabu (17/2/2010) lalu.
Direktur Umum dan Aset: Waluyo
Pria kelahiran 16 Desember 1956 itu sempat menjadi Deputi Bidang Pencegahan KPK pada Oktober 2004-Maret 2008. Waluyo meninggalkan KPK per 5 Maret 2008 setelah ditetapkan sebagai Direktur Umum dan Sumber
Daya Manusia Pertamina.
Pria asal Klaten, Jawa Tengah ini dikenal sebagai seorang yang bekerja keras. Meski berasal dari keluarga dari 'orang biasa', bapak dua anak itu berusaha untuk memperoleh pendidikan tinggi.
Suami Henny Listyorini itu mulai meniti karir di PT Arco Indonesia, sebuah perusahaan eksplorasi minyak asing. Di perusahaan yang kemudian diambil alih PT British Petroleum itu, Waluyo awalnya menjadi teknisi. Namun posisi Waluyo beranjak naik ke level manager.
Karir Waluyo pun kian menanjak hingga akhirnya masuk ke lembaga antikorupsi, KPK. Sejak itu, kegiatan Waluyo tidak hanya terbatas pada bidang perminyakan saja. Waluyo mulai mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat pencegahan korupsi.
Misalnya saja, mengisi seminar-seminar di dalam dan luar negeri tentang pencegahan korupsi. Bahkan, terpilihnya Waluyo sebagai Direktur Umum SDM Pertamina juga diharapkan dapat 'membersihkan' BUMN khususnya Pertamina dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Direktur Sumber Daya Manusia: Rukmi Hadihartini
Rukmi Hadihartini merupakan orang karir di Pertamina, dengan posisi terakhir Direktur Pengolahan Pertamina. Wanita kelahiaran Jember, 29 Maret 1953 ini merupakan Sarjana Teknik Kimia, Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan Magister Management, Sekolah Tinggi Manajemen LABORA, Jakarta
Selama mengabdi di Pertamina sejak thaun 1980, Rukmi pernah menjabat sebagai Kepala Divisi SDM Dit. Umum dan SDM PT Pertamina (Persero) dan Deputi Direktur Pengembangan SDM dan Organisasi Dit. Umum & SDM PT
Pertamina (Persero).
Direktur Keuangan: M Afdal Bahaudin
Pria kelahiran lahir di Jakarta, 14 November 1955 ini, saat ini menjabat sebagai M Afdal Bahaudin menjadi Presiden Direktur TUGU.
Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung, pada 1984, ini memang bukan wajah baru lagi di lingkungan Pertamina. Pada 2002-2004, pria yang berhasil menyelesaikan studi S2-nya di bidang Business Administration di University of Illionis at Urbana Champaign, Amerika, pada 1997, ini dipercaya sebagai Project Manager, Proyek Implementasi SAP R/3 Pertamina.
Pada 2004-2006, beliau dipilih Pertamina sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Asuransi di Direktorat Keuangan Pertamina. Pada 2006, pria yang pernah menjadi kandidat Indonesia pada "Tax Analyst OPEC", di Wina, Austria, pada 2000, ini diangkat sebagai Deputi Direktur Operasi Keuangan Pertamina.
Pengalamannya di bidang manajemen risiko dan keuangan di Pertamina akhirnya mengantar M Afdal Bahaudin menjadi Presiden Direktur TUGU sejak tahun 2007
Direktur Hulu: Bagus Setiardja
Bagus saat ini mejabat posisi Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) adalah salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang pengelolaan portofolio usaha sektor hulu minyak dan gas bumi serta energi lainnya.
Selain menjabat sebagai Dirut PHE, Bagus juga menjabat sebagai Plh Direktur Hulu Pertamina yang kosong sejak Karen dipilih menjadi Dirut Pertamina.
Direktur Pengolahan Pertamina: Edi Setyanto
Direktur Pemasaran dan Niaga: Iwan Djalinus, selama ini dikenal sebagai Vice President Supply Change Management PT Chev-. ron Pasific Indonesia (CPI)
Sumber : Detik Finance, Batavia