Belajar Tiada Pernah Berhenti
Belajar adalah salah satu aktivitas yang seharusnya kita lakukan sepanjang hidup. Demikian pula ketika seseorang menapaki jabatan sebagai seorang pemimpin. Pembelajaran akan membantunya dalam berkembang menjadi seorang pemimpin yang semakin baik. Seorang pemimpin sejati adalah orang yang tidak pernah berhenti belajar.
Ketika Anda melihat gambar tersebut, apa yang Anda pikirkan? Apakah gelas itu setengah penuh, atau setengah kosong ? Itu merupakan cerminan dari persepsi Anda. Jika Anda melihat gelas itu setengah kosong, maka Anda termasuk orang yang pesimis. Namun, jika Anda memandang gelas itu setengah terisi, maka berarti Anda orang yang optimis.
Dalam proses pembelajaran, pandangan glass half full sangatlah penting, karena itu menunjukkan optimisme dalam belajar. Selain itu, dalam proses pembelajaran Anda juga perlu menjaga supaya gelas tersebut selalu half-full, tidak pernah penuh. Artinya, Anda selalu bersedia untuk menerima informasi, ilmu, pengetahuan, hingga skill yang baru. Sehingga, Anda selamanya akan selalu belajar.
Pemimpin Harus Selalu Belajar
Seorang pemimpin sejati, adalah orang yang tidak pernah berhenti belajar. Dalam dunia ini, tidak ada yang tetap, selain perubahan itu sendiri. Oleh karena itu, maka pemimpin harus update terhadap kondisi di sekitarnya, berusaha memperoleh knowledge, informasi dan skill yang baru, supaya dapat menyesuaikan diri.
Perdebatan yang marak terjadi adalah: "are leaders born or they are made?" Menurut saya, keduanya sama-sama berperan penting. Untuk menjadi seorang pemimpin, pemimpin harus punya karakteristik-karakteristik yang memang sudah ada sejak lahir, seperti misalnya intelijensia yang cukup cerdas. Hanya saja, untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, maka tidak bisa terjadi dengan alami begitu saja. Untuk menjadi pemimpin yang sempurna, seseorang perlu untuk belajar banyak.
Banyak orang yang sebenarnya berpotensi bagus untuk menjadi pemimpin. Hanya saja, orang yang bisa jadi pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak berhenti untuk belajar. Belajar skill-skill yang penting dimiliki pemimpin, belajar pengetahuan baru, belajar berhubungan dengan orang lain, belajar mendengarkan, dan serangkaian daftar pelajaran lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dan yang terpenting, seorang pemimpin harus mampu belajar dari pengalamannya. Pengalaman adalah guru terbaik, demikian kata-kata orang bijak. Seorang pemimpin sejati dapat belajar dari kesalahan yang pernah dibuatnya. Pemimpin sejati mau belajar dari kritik yang ditimpakan kepadanya.
Donald Trump,misalnya, merupakan salah seorang yang mempunyai passion tinggi dalam hal learning. Menurutnya, adalah suatu hal yang sangat penting untuk tetap terbuka terhadap ide dan informasi yang baru. Ketika seseorang bersikap know-it-all, atau belagak seperti tahu segalanya, maka sama saja dengan ia menutup pintu untuk penemuan maupun peluang bagus. Maka sarannya, selalu buka pintu Anda tiap hari untuk suatu hal yang baru dan memberikan energi.
Seorang pemimpin yang tidak mau belajar, seperti terkungkung dalam dunianya sendiri. Ia merasa paling tahu, tidak mau belajar, dan tidak mau mendengarkan orang lain. Sehingga akibatnya, ia tidak bisa menyesuaikan terhadap perubahan yang ada. Dan sebagai pemimpin, tentunya ia tidak akan punya pencapaian yang bagus. Siapa yang mau pemimpin yang sombong dan tidak mau belajar? Siapa yang menghendaki pemimpin yang tidak mau mendengarkan orang lain? Oleh karena itu, seorang pemimpin sejati hendaknya selalu bersedia untuk belajar sepanjang hidupnya.