|

Prabowo Terkaya dan Boediono paling Miskin



Setelah kekayaan calon presiden (capres), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) giliran memeriksa kekayaan calon wakil presiden (cawapres). Yang menarik, hasil verifikasi lapangan tim KPK mencatat, kekayaan Wiranto dan Prabowo Subianto sedikit berbeda dengan laporan kepada KPK sebelumnya.

Harta kedua cawapres ini ternyata tidak sebesar jumlah yang telah mereka laporkan sebelumnya. Tim Laporan Harta dan Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) memastikan, harta Prabowo menyusut dibandingkan laporan sebelumnya sebesar Rp 1,7 triliun. Setelah diperiksa, harta Mantan Danjen Kopassus ini berkurang Rp 200 miliar. "Total kekayaannya menjadi Rp 1,57 triliun dan US$ 7,5 juta. Ini karena ada rekening yang sudah ditutup," ujar Direktur LHKPN Muhammad Sigit di vila Prabowo Kawasan Sentul, Bogor, Rabu (20/5).

Harta Prabowo terdiri dari tujuh mobil tua, peternakan yang memelihara 90 ekor kuda senilai Rp 5 miliar, serta kepemilikan saham perusahaan di Argentina dan Prancis.

Kondisi serupa terjadi pada harta Wiranto. Kekayaan Mantan Panglima ABRI ini susut Rp 5 miliar ketimbang laporan ke KPK sebelumnya sebesar Rp 86 miliar. Alhasil, cawapres yang disokong Partai Golkar dan Hanura ini hanya punya harta Rp 81 miliar.

Penurunan ini terjadi karena ada alat transportasi yang dijual. “Saat melapor, harta berupa kendaraan masih Rp 1,5 miliar, tetapi ketika diklarifikasi menjadi Rp 1,2 miliar," kata Direktur Gratifikasi KPK Lambok Hutahuruk.

Kendati begitu, dibandingkan 2004 yang hanya Rp 46,2 miliar, harta Wiranto meroket. Ini lantaran adanya kenaikan nilai jual objek pajak (NJOP). Salah satunya adalah NJOP rumah Wiranto di kawasan Bambu Apus yang naik dari Rp 23 miliar menjadi Rp 70 miliar. Selain itu, nilai surat berharga di dua perusahaan juga melonjak dari Rp 800 juta menjadi Rp 2 miliar.

Tak mau ketinggalan, harta Boediono pun turut melonjak. Harta cawapres Partai Demokrat ini naik 18,3% dari Rp 18,6 miliar pada 31 Mei 2008 menjadi Rp 22,06 miliar. "Kenaikan berasal dari tabungan, surat berharga, dan kenaikan NJOP," kata Eko S Tjiptadi, Deputi Bidang Pencegahan KPK. Meski mengalami lonjakan, harta Boediono tetap paling sedikit dibandingkan dua calon lainnya. Nah, jika tak ada perubahan, Senin (25/5) nanti, KPK akan mengumumkan hasil verifikasi ini.


Posted by Unknown on 10:23 AM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response