|

Pasar Taruhan Final Champions Dominan Imbang



Perhelatan akbar final Liga Champions antara Barcelona kontra Manchester United di Stadion Olimpico, Roma, malam ini. Inilah final ideal yang menjadi idaman seluruh pencinta sepakbola dunia karena mempertemukan dua tim terbaik dunia saat ini.

Bursa taruhan pun sedari awal menempatkan dua tim tersebut di urutan teratas dalam daftar favorit juara. MU mewakili kompetisi terbaik dunia saat ini, Liga Inggris, dan Barca yang mewakili Spanyol menampilkan sepakbola indah dengan mencetak banyak gol.

Dan ingat, mereka sudah menjadi juara di negeri masing-masing. Bayangkan: juara Inggris versus kampiun Spanyol. Lalu, siapakah yang akan menjadi pemenang? Sulit untuk ditebak. Kedua tim memiliki kekuatan berimbang. Mereka tampil memesona sejak babak penyisihan hingga tampil di final.

Sepertinya dalam 2x45 menit pertandingan akan berakhir dengan skor imbang kemudian dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2x15 hingga tak menutup kemungkinan terjadi adu penalti.

Kondisi ini tergambar jelas dalam bursa taruhan di Eropa. Dari 10 rumah bursa taruhan top, tujuh di antaranya memperkirakan duel prestisius ini akan berakhir imbang selama 2x45 menit.

Masing-masing Bet 365, Totesport, Baylesports dengan memberi koefisien 13/8 untuk Barca dan MU serta hasil imbang 23/10. Kondisi serupa juga terjadi di Paddypower, SkyBet, William Hill, dan Stan James meski dengan koefisien sedikit berbeda.
Hanya dua bursa taruhan yang berani menjagokan Barcelona sebagai pemenang sekaligus juara. Mereka adalah 888Sport dan Ladbrokers dengan memberi peluang menang kepada Barca 7/4 berbanding 13/8 untuk MU.
Satu-satunya yang sedikit mengunggulkan Setan Merah adalah bursa taruhan Coral. Namun selisihnya sangat tipis; 7/4 untuk MU dan 6/4 untuk Barca. Tapi mereka memberi angka lebih tinggi untuk hasil imbang; 23/10.

Prediksi Pelatih
Pengamat atau pelatih di Eropa pun memprediksi duel Barca dan MU akan berjalan alot. Bahkan Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho, meyakini laga akan berakhir dengan adu penalti.
"Sulit menentukan pemenang keduanya karena pertandingan berlangsung ketat, kedua tim sama-sama punya kelebihan," ujar Mourinho dikutip Goal.
Menurut Pelatih Bordeaux, Laurent Blanc, kedua tim memainkan sepakbola luar biasa dan memiliki komposisi pemain yang fantastis.
Namun Blanc sedikit mengunggulkan Barca apalagi jika mampu memegang kendali permainan.
"United harus tampil sempurna. Sebab, jika mereka membiarkan Barca menguasai bola, maka Barca dipastikan bakal keluar sebagai pemenang," katanya.
Presiden Federasi Sepakbola Eropa (UEFA), Michael Platini, juga cenderung memilih Barcelona daripada MU. Seperti dilansir El Mundo Platini mengaku Barca memiliki peluang lebih besar.
"Barca mewakili filosofi saya, tidak hanya gaya permainan mereka, tapi bagaimana mereka menampilkan sepakbola. Mereka adalah contoh sempurna dari sepakbola Spanyol, yang menampilkan teknik, gaya permainan mudah dan terbuka. Sangat menggoda saya," papar Platini.

Wasit Swiss
Sementara itu, UEFA akhirnya menunjuk wasit asal Swiss Massimo Busacca menjadi pengadil dalam laga puncak Liga Champions.

Ini adalah kali kedua Busasca terpilih memimpin laga puncak kompetisi tingkat Eropa. Sebelumnya, wasit berusia 40 tahun itu memimpin final Piala UEFA tahun 2007 di Glasgow antara Espanyol melawan Sevilla.

Bussaca memiliki track record bagus memimpin turnamen-turnamen besar kelas dunia. Dia salah satu wasit Piala Dunia 2006 dan Euro 2008. Dia memimpin babak semifinal Euro 2008 yang mempertemukan Jerman dan Turki.

Jaminan lainnya, Busasca telah memimpin 32 pertandingan Liga Champions termasuk enam laga di musim ini. Dia yang menjadi wasit di babak perempatfinal Porto dan Manchester United di Porto dan juga memimpin babak 16 besar antara Panathinaikos dan Villarreal.

Di babak final yang akan dilangsungkan di Roma nanti, Busacca akan ditemani oleh dua rekan senegaranya Matthias Arnet dan Francesco Buragina. Empat ofisial, salah satunya diisi Claudio Circhetta, juga berasa dari Swiss.

Banyak kalangan berharap, wasit yang memimpin laga final Liga Champions ini tidak lagi melakukan hal-hal berbau kontroversial agar tidak mengurangi sportivitas dan keindahan permainan yang ditunjukkan kedua kesebelasan.

Perhelatan Liga Champions musim ini sempat dinodai dengan keputusan kontroversial yang dikeluarkan wasit Tom Henning Ovrebo saat babak semifinal antara Chelsea kontra Barcelona.

Hingga kini masalah tersebut masih berbuntut panjang, dua pemain Chelsea Didier Drogba dan Jose Bosingwa terkena batunya menunggu vonis dari UEFA kerna melakukan protes keras kepada wasit.

Bahkan lebih pedas lagi, Pelatih Chelsea, Guus Hiddink, menilai otoritas sepakbola Eropa telah melakukan konspirasi untuk menjegal Chelsea agar tidak masuk ke final Liga Champions musim ini

Posted by Unknown on 8:13 PM. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response