|

Prospekting - Sukses Menjual


Apa kunci kesuksesan dari memasarkan produk Anda ? Tentu saja hanya satu jawabannya, kita harus mencari pembelinya dan mengupayakan agar mereka mau membeli produk yang kita jual. Ya, benar, itu karena kita berbicara tentang prinsip dasar bisnis perdagangan. Dengan kualitas, harga, promosi dan program penjualan yang bagus, calon konsumen akan tertarik dan mau memutuskan membeli produk kita, mencari prospek adalah sangat penting biasa kita sebut dengan melakukan kegiatan prospecting.

Propspekting adalah kunci kesuksesan. Para pakar pemasaran mengatakan – meski belum terbukti benar – bahwa kesuksesanmu hari ini adalah hasil kerjamu enam bulan lalu. Maka, lakukan prospekting setiap hari dan yakinlah bahwa apa yang Anda lakukan adalah benih di kemudian hari (ingat hukum petani). Keberhasilan prosepkting sangat ditentukan oleh perencanaan kegiatan dan konsistensi kegiatan tersebut. Berbagai hambatan dan penolakan akan terjadi dalam kegiatan ini, tebarkan jaring pada banyak tempat akan memberikan hasil yang lebih baik bagi tenaga pemasaran.

Ada 2 alasan mengapa melakukan prospekting.


Pertama, untuk meningkatkan penjualan.

Kedua, untuk menggantikan penjualan yang lepas.

Misalnya dalam jual beli properti – dalam perdagangan biasa juga sering - sering kali konsumen yang telah membayar tanda jadi, atau uang muka bahkan surat persetujuan kredit dari bank telah turun (diterbitkan), kemudian mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Maka kita musti mencari gantinya. Bisa juga kita mobil contoh dalam bidang automotive "dimana customer telah melakukan pemesanan (SPK) dan persetujuan kredit dari leasing telah keluar bahkan sudah kadangkala STNK sudah jadi tiba-tiba membatalkan pesanan kendaraan tersebut atau meminta tolong kita untuk dapat segera menjual kembali kendaraan tersebut.

Bisnis Property :


Prospek calon konsumen ideal adalah orang yang memiliki otoritas, potensi dan menginginkan untuk membeli produk kita . Dalam pengamatan dan pengalaman saya menjajakan produk properti, lebih dari 70% pengambil keputusan untuk membeli properti adalah ibu rumah tangga Hal ini wajar dan logis karena seorang ibu rumah tangga akan menghabiskan lebih dari 50% waktunya untuk berada di dalam rumah. Merekalah yang sehari-harinya mengurus rumah. Berbeda dengan suaminya yang mungkin hanya melihat rumah sebagai tempat untuk berpulang istirahat karena dari pagi sampai petang bahkan larut malam berada di tempat kerja.

Bagaimana dengan bisnis yang lain : Kenali produk anda dan tentukan target pasar yang akan diraih, formulasikan strategi prospekting kita (Waktu, Tempat, Media dan Alat pemasaran yang diperlukan) akan sangat membantu keberhasilan prospekting yang kita lakukan.


Referensi
Cara ini lebih efektif karena cara ini adalah seperti promosi dari mulut ke mulut. Artinya terdapat testimoni dari konsumen lama. Mengapa efektif, ibarat berperang, cukup satu peluru untuk satu sasaran.

Pameran
Ini sering kami lakukan terutama pada saat awal launching produk. Karena untuk memperkenalkan produk dengan lebih luas. Berbeda dengan referensi, cara ini cukup menghabiskan banyak peluru untuk sasaran yang masih belum jelas.

Mitra Strategis
Mitra strategis sampai saat ini kami lakukan dengan beberapa perbankan nasional. Bank memiliki nasabah, developer memiliki rumah, bank memiliki pembiayan kpr, developer memiliki produk untuk dibiayai. Leasing di Automotive, Dokter di bidang Farmasi,

Telepon dan Telemarketing
Telepon dan telemarketing adalah metode lapis kedua. Untuk menjual properti, kita tidak serta merta melakukan prospekting dengan menelepon bermodalkan Yellow Pages. Kenapa ? Karena properti itu unik, sangat personal. Metode ini sangat umum untuk dilakukan oleh semua developer. Mencari database kelompok profesi juga sangat membantu.

Networking
Networking menurut saya adalah metode prospekting yang bukan ditujukan untuk menjual produk, tapi untuk lebih mengenalkan Brand. Harapan dari networking adalah berbuahnya referensi-referensi yang akan menjadi konsumen di kemudian hari.

Dan masih terdapat metode prospekting lainnya seperti observasi atau melakukan penelitian tentang produk yang kira-kira diinginkan, atau direct mail (surat pos).

Namun cara yang paling efektif adalah tidak perlu bersandar pada satu metode saja, artinya semua metode bisa dijalankan untuk mencapai hasil yang maksimal.


Satu pesan penting adalah selalu memprioritaskan peluang dengan memprospek prospektus yang paling utama terlebih dulu.





Posted by Unknown on 12:11 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response