|

PT Matahari Putra Prima Batal Jual Hypermart



PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) tetap mempertahankan dan mengintersifikasi aset Hypermart. Keputusan ini sesuai dengan rekomendasi final atas kajian strategis yang dilakukan oleh Merrill Lynch Pte Ltd selaku penasihat keuangan.

Demikian disampaikan Presiden Direktur MPPA, Benjamin Mailool, 

Merrill Lynch beranggapan, dalam memaksimalkan nilai pemegang saham MPPA, perseroan sebaiknya mengajak mitra global dalam rangka ekspansi bisnis hipermarket dan divestasi aset non-makanan, atau non-inti lainnya.
"Dalam strategi ini, MPPA akan mengkonfirmasi posisinya untuk mempertahankan bisnis Hypermart dalam perseroan dan mengembangkan serta ekspansi bisnis tersebut lebih lanjut," jelas rilis tersebut.

Berikut poin-poin penting kajian final dari Merrill Lynch:

  1. MPP's Food Business ("MFB") telah berhasil mendirikan pondasi berskala nasional yang impresif dan ditempatkan secara strategis untuk menangkap peluang untuk berkembang dalam pasar Indonesia ke depan.
  2. MFB tetap fokus dalam pengoperasian bisnis ritel makanan dan melakukan percepatan pertumbuhan melalui program ekspansi Hypermart yang terencana di seluruh daerah berpotensi di Indonesia.
  3. Untuk meningkatkan nilai kompetitifnya dan memperkuat posisinya dalam pasar ritel makanan moderen di Indonesia, MPPA disarankan untuk bekerja sama dengan peritel global strategis untuk lebih memperkuat pengoperasian bisnis Hypermart. Kemitraan tersebut diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan termasuk diantaranya skala ekonomi, akses ke sumber keuangan dan teknologi yang lebih baik, peningkatan bargaining power dengan para pemasok serta branding yang lebih baik.
  4. Untuk meningkatkan fokus terhadap bisnis inti Hypermart dan pencapaian keuntungan operasional, perseroan disarankan untuk melakukan divestasi atas operasional dan aset non-inti yang akan meningkatkan nilai pemegang saham.
  5. Untuk mempertahankan fokus kepada bisnis Hypermart dan adanya keseriusan oleh peritel global strategis untuk investasi di MPPA, para pemegang saham MPPA, terutama PT Multipolar Tbk untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut atas ketertarikan global tersebut demi kepentingan seluruh pemegang saham MPPA.

Perseroan akan mengundang peritel global yang kuat dan berkeyakinan untuk terus mempertahankan dan mengembangkan bisnis Hypermart serta divestasi operasional non-inti lainnya. 

"Kami menyambut baik keseriusan pemain global tersebut untuk investasi atau memiliki secara substantial atas MPPA. Namun demikian, adalah penting untuk mengingatkan bahwa tidak ada jaminan bahwa rencana-rencana tersebut terwujud pada saat ini,” jelas Benjamin.

Hypermart merupakan anak perusahaan dari MPPA dan telah berdiri pada tahun 2004. Grup bisnis Hypermarket saat ini memiliki 52 outlet secara  dengan total pendapatan Rp 8,9 triliun atau setara US$ 1 miliar dan proyeksi pertumbuhan 22% di tahun 2010.

Hypermart terus berkembang pesat dan meningkatkan skala bisnis hipermarket di Indonesia, memanfaatkan bisnis FMCG yang besar. Hypermart menargetkan untuk membuka setidaknya 13 toko pada tahun 2011 serta total 80 toko baru dalam 5 tahun ke depan.

Sebelumnya dikabarkan ada beberapa peritel asing yang mengincar Hypermart yaitu Lotte Shopping Co Ltd, Wal-Mart, dan Casino.

Posted by Unknown on 11:28 AM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response